Sabtu, 04 Oktober 2014

BAGIAN 3

Dilonggarkan dekapan tangannya ditubuh w ... Lalu diambilnya beberapa helai saputangan dari lemari jatinya yang w buka tadi ... Tatapan matanya penuh arti ... Tapi w gak tau apa ... "Dedek pernah lihat film tentang penculikan gak ???" Katanya mantab ... W hanya mengangguk ... "Tangannya mulai sibuk memilin satu demi satu saputangan itu hingga menjadi berbentuk panjang ... "Biasanya sang korban diapakan oleh penculiknya ...???" tanyanya lagi ..."Dibunuh ...??? Kata w asal ... Dia tertawa "Ngaco" ... Tangannya langsung mengelus kepala w lembut ... "Gak mungkin Aa' ngebunuh adeknya sendiri ... Apalagi itu yang paling disayang ... Jangan asal ... Ayo jawab ..." Dijentikkan jarinya di hidung w ... "Emang Aa' mo ngapain ...???" Tanya w penasaran ..."Udah jawab dulu" Sambungnya tanpa menoleh ke arah w .. "Ya paling diiket tangan dan kakinya ya A' ... Trus mulutnya disumpal biar gak bisa tereak ... Matanya juga ditutup agar gak bisa lihat siapa penculiknya ... Iyah kan ... Bener kan ???" Kata w riang ... Satu kecupan lembutnya mendarat di kening w "Bener" Katanya lagi ... "Dedek suka adegan itu ...???" tanyanya nakal ... W mengangguk lagi ... Dilanjutkan kembali kata-katanya "Tapi karena korbannya udah tau siapa penculiknya ... Jadi matanya gak usah ditutup ... Karena penculiknya mao kasih sesuatu ... Surprise yang gak akan dedek lupakan seumur hidup ..." W masih belum mengerti semua perkatannya ketika tiba-tiba dia menikung kedua tangan w ke belakang punggung dan diikatnya menjadi satu dengan saputangan yang barusan dia pilin itu ... "Sakit" Treak w ... Tapi sepertinya dia gak mempedulikan ... Kencang sekali ikatannya hingga w gak bisa berbuat apa-apa ... Berusaha tuk melepaskan diri ... Tapi gagal ... Ikatannya sudah maksimal ... "Mo diapain A' ...???" Mungkin sirat ketakutan ada dimata w pada saat itu ... Sehingga diapun mendekat ... Didekapnya lagi tubuh w erat ... "Sabar ... Aa' gak akan pernah nyakitin Dedek sedikitipun" Bisiknya lembut dari balik saputangan yang masih membungkus sebagian wajahnya dengan ketat ... Ditelinga w ... Dibukanya saputangan yang sejak tadi membungkus sebagian wajah w dari hidung hingga mulut ... Diusapnya perlahan wajah w dengan telapak tangannya "Membekas dikit ... Gpp yah ..." W hanya mengangguk ... Diambilnya kembali sehelai saputangan lain ... Dilipat lipatnya hingga membentuk segitiga kecil ... Lalu kembali diambilnya sehelai saputangan lagi... Dan dalam sekejab ... Saputangan berbentuk segitiga itu sudah tergulung masuk ke saputangan yang dia ambil tadi ... "Sekarang buka mulut Dedek yah" Perintahnya ... "Buat apa ... Gak mao" Kata w mulai merajuk ... Pegal diikatan tangan mulai terasa ... Itu yang membuat w kesal karena gak bisa bebas membukanya ... "Biar kayak difilm penculikan ... Aa' sumpel biar gak bisa treak" Senyumnya mulai nakal ... "Gak mao" Treak w kesal ... Dan tanpa w duga ... Tubuhnya yang tinggi dan berisi itu malah membopong body w dipundaknya ... Berjalan ke tempat tidur ... Dan menjatuhkan w disana ... Tangannya cekatan memencet hidung w hingga akhirnya mao gak mao mulut w pun terbuka ... Dijejalkan saputangan itu ke mulut w ... Dan langsung dia ikatnya ke dua ujungnya dibelakang leher w ... Erat dan kencang ... "Mmmmmppppfffhhhhttt" hanya kata itu yang bisa keluar dr mulut w ... Tapi Aa' gak peduli ... Dia berjalan ke arah lemarinya ... Mengambil beberapa helai saputangan ... Memilinnya kembali dan mengikat kedua kaki w jadi satu ... Dia perlakukan semua saputangan itu satu persatu ... Memilinnya menjadi panjang untuk diikatkan keseluruh kaki w mulai dari paha ... betis hingga pergelangan kaki ... W bener-bener gak bisa gerak dibuatnya ... W lihat senyum dibibirnya ... W pikir Aa' dah puas ... Membuat w gak berdaya seperti ini ... Tapi ternyata itu salah ... Saputangannya masih ada dan itu dia pakai untuk membekap bibir w sehingga mulut w benar-benar terkunci ... "Mmmmppppfffhhhhtttt" Treak w kuat-kuat ... Tapi percuma ... Aa' sudah menyumpal mulut w sedemikian rupa hingga tiada treakan kencang yang bisa menembus semua saputangan yang menyumpal di mulut w ... Putus asa ... Iyah ... Dan diapun berlalu dari kamar itu ... Masih sempat w lihat dia membuka saputangan yang membungkus wajahnya ... Dan menghilang dibalik pintu ... Meninggalkan w yang terikat dan tersumpal dengan erat ... Aa' benar-benar keterlaluan ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar