Jumat, 10 Oktober 2014

BAGIAN 2

Terikat erat dikursi dengan saputangan memang cukup membuat pergelangan tangan w pegal ... Mulut pun terasa penuh dengan sumpalan saputangan yang koko masukan tadi ... Selama beberapa saat w hanya bisa terdiam dan gak tau harus berbuat apa ... "Mmmmmppppffhhhhhtttt" Kata w pada Koko ... "Kenapa dek ... Pegel ...???" Katanya ... Dihampirinya body terikat w dikursi ini ... Dipijitnya pergelangan tangan w yang terikat erat ... Agak enakan ... Serasa darah bisa mengalir dengan lancar ... Selama beberapa saat Koko lakukan itu ama w ... Hingga w merasa gak pegal lagi lalu dia hentikan pijitan itu ... "Udah enakan ...???" tanyanya ... W hanya mengangguk ... Entah dia lihat ato tidak karena suasana gelap di toko ini membuat w sangsi dia tau arti anggukan w ... Koko kembali ke kursinya ... Entah apa yang dia lakukan ... W gak tau ... "Mmmmmppppfffhhhttt" Kata w minta ikatan ini dibukakan olehnya ... Sudah cukup lama w rasa ... Dan sudah cukup malam pula ... Koko mengerti ... Dibukanya penutup mata w ... Dan ikatan di kaki dan tangan w ... Tapi sumpalan di mulut tidak dibukanya ..."Koko senang lihat adek seperti itu ..." Katanya ... "Mmmmmppppfffhhhttt" Kata w gak jelas ... W dengar suara tawanya ..."Iyah Koko buka ..." Dibukanya sumpalan saputangan di mulut w ... Dipijitnya pipi w yang berbekas karena sumpalan itu ... "Biar gak terlalu keliatan" Kata Koko lagi ... W hanya diam menikmatinya ... Enak juga ternyata ... Setelah membereskan saputangan yang berserak ... Koko pun membuka rolling door tokonya ... Dan kita keluar bersama sama seolah tidak ada acara scene seperti tadi ... Kita berpisah diluar ... Dinginnya hawa malam Jakarta membuat tubuh w menggigil ... Gak pernah pulang selarut ini ..."Masih ada kereta kalo adek mo naek sampai Depok ..." Kata Koko ... W menggeleng ... "Naek taksi azah Ko ... Lebih cepat" Kata w ... Koko menyetopkan taksi untuk w ... W masuk dan melambaikan tangan padanya ... Dia hanya tersenyum dan w taksi pun membawa w pulang ke rumah ... Gak hanya sekali kita lakukan itu ... Disetiap sesi ... selalu dia tingkatkan alat yang dia pakai tuk mengikat w ... Gak hanya saputangan ... Tapi Koko juga menggunakan tali bahkan borgol dan lakban tuk ikat tangan dan kaki w ... W bener bener dijadikan bahan percobaan dari imajinasi liarnya ... Banyak ikatan dan simpul yang sudah dia perlakukan ke body w ... Dan w menerimanya dengan senang hati ... Yang penting mulut w selalu tersumpal saputangannya ... Itu udah buat w sangat sangatlah senang ... Hingga suatu saat ... Satu sesi yang gak akan pernah bisa w lupa ... Dalam keremangan cahaya terbatas tokonya ... Dia membuka baju w ... Hanya bagian atas yang dia buka dan langsung menikung tangan w kebelakang dengan tali ... Melilitkanya dengan simpul Shibari di body w ... Ketat ... Lalu dilepaskanya celana jeans yang w pakai ... Dan w hanya menggunakan CD ketika dia mulai mengikatkan simpul itu disekujur body w mulai dari leher sampai kaki ... Erat ... Lalu w disuruh duduk dan diikatkan tali yang masih tersisa di kursi yang w duduki ... Diikatkanya sedemikian rupa ... Sehingga tubuh setengah bugil w terikat erat di kursi itu ... Bergerakpun gak bisa ... Hanya bisa menahan horni ... Karena selain ikatannya ... Mulut w pun sudah tersumpal saputangan dengan ketatnya ... Mengakibatkan penis w mengeras ... Dan itu mungkin yang terlihat dan teraba oleh Koko ...  Diremasnya perlahan ... W hanya bisa melenguh nikmat ... Dimainkanya beberapa saat hingga berasa mao muncrat ... Tapi Koko gak melanjutkan ... Dia menghentikannya dan berlalu dari hadapan w ... Tinggal w yang merasa sangat nangung dengan keadaan itu "Hadeeeuhhhhhh ... Dah mo kluar malah brenti ..." Pikir w ... Ya sudahlah ... hanya bisa menunggu apa yang akan dilakukannya lagi ... Dengan mata yang tertutup saputangan ... Apa yang mungkin bisa w lihat ... Gelap ... Hanya bisa rasakan kehadiranya lagi disamping body w ... Sepertinya dia juga membuka bajunya ... Karena bisa w rasakan gesekan kulitnya di body w ... "Apa lagi nih ...???" Nanti w penuh tanda tanya ... Tiba tiba dia berjongkok di hadapan w ... Memasukkan penis w ke mulutnya dan dikulumnya ... Rasanya jangan ditanya ... Baru kali ini w diperlakukan seperti ini ... Aa' ... Si Mas atau Abangpun gak pernah melakukan itu ama w ... Koko yang pertama kali melakukannya ... Disedotnya lembut ... Dipermainkannya dengan lidahnya ... Dikulumnya dengan bibirnya ... Dan itu membuat w melenguh dengan keras ... Koko bener bener ngerjain w malam itu ... Dari kocokan lembut hingga kasar dia lakukan ke penis w memakai mulutnya ... Menimbulkan sensasi yang luar biasa ... Gak bisa w ungkapkan dengan kata kata ... Dan ketika rasa itu telah memuncak ...  Entah apa yang ada dipikirannya ... Ketika mani w muncrat keluar dan dia langsung menelannya ... "Mmmmppppfffhhhhttttttt" Lega rasanya ... Walau ada rasa khawatir dengan apa yang dia lakukan tadi ... Entahlah seperti ada rasa bersalah di diri ini ... W juga gak mengerti mengapa Koko bisa lakukan itu ama diri w ... Apa kata Aa' nanti kalo dia tau ... Apa yang harus w laporkan padanya mengenai semua kejadian ini ... Pikiran w berkecamuk kencang ... Hingga membuat w pusing dan merasa linglung ... Lama w terdiam dalam keadaan terikat dikursi ... Hingga Koko datang dan memeluk body w erat ... Dilepaskanya ikatan body w di kursi ini ... Direngkuhnya dan dipeluknya erat ... Lalu dibukanya semua tali yang mengikat body w ... W hanya terdiam ... W kalut dengan apa yang dia lakukan ... Walau tadinya w merasa lega setelah penis w memuncratkan mani yang tertahan ... Tapi akhirnya w menyesal ... Koko membereskan body w dari mani w sendiri ... Mengelap yang tercecer dengan tisue basah ... Setelah kering ... W yang langsung membereskan sisanya ... Memakai celana dan baju yang tadi dilepas oleh Koko dan berkata ..."Adek pulang yah Ko ..." W lihat Koko mengangguk ... Diam dan hanya menatap w tanpa berkata apa apa ... Setelah beres ... W pun melangkah keluar dari tokonya dalam keadaan diam membisu ... Entah jalan mana yang w tuju ... Rasanya lorong mall ini terlalu gelap buat w lalui ... Terlalu panjang tuk w lintasi dan terlalu sepi ... Tiada orang terlihat lalu lalang disana dan itu membuat pikiran w bertambah kalut ... W salah ambil arah ... Hingga akhirnya w temukan pintu kluar tapi gak tau kluarnya dimana ... W gak ngerti ... Ini bukan jalan keluar yang biasa w lalui ... W bingung ... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar